Kompetensi Perawat Endoskopi dilihat dari Level Perawat Endoskopi




 Perawat Endoskopi menjadi mitra dokter dalam memberikan layanan endoskopi di Rumah sakit 





Kompetensi perawat klinik di Rumah Sakit dideskripsikan sesuai level jenjang karir perawat klinik    ( PK I - PK V ) . Untuk mengukur kompetensi perawat dibutuhkan indikator dimana disetiap perawat klinik memiliki indikator dengan 4 domain yaitu Pelaksanaan, Pengelolaaan,Pendidikan dan Penelitian . Pada setiap domain dilihat sisi kemampuan dari sisi Knowledge , Skill , dan Attitude .

Indikator sesuai level pada perawat klinik yaitu :

A. Pola Penjenjangan Karir Profesional Perawat Endoskopi Gastrointestinal Indonesia

Pola Penjejangan Karir Perawat Endoskopi Gastrointestinal



Pola di atas menejelaskan bawah level perawat endoskopi adalah sebagai berikut : 

1. Basic 1 sama dengan kompetensi PK  1
2. Basic 2 sama dengan kompetensi PK  2 
3. Intermediete  3 sama dengan kompetensi PK  3
4. Advance sama dengan kompetensi PK 4 
5. Expert sama dengan kompetensi PK 5 

B. Kompetensi Perawat Endoskopi Gastrointestinal Indonesia ,meliputi 

1. PERAWAT KLINIK 1 ( BASIC 1 ) 
Perawat klinik 1 adalah jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan Asuhan Keperawatan dasar dengan penekanan pada ketrampilan teknis keperawatan dibawah bimbingan . 

Indikatornya adalah : 
a. Komunikasi terapiutik dalam melaksanakan kegiatan keperawatan
b. Prinsip Etika Keperawatan
c. Prinsip Infeksi Nosokomial 
d. Asuhan keperawatan endoskopi dan pendokumentasian secara akurat
e. Lingkungan keperawatan yang aman sesuai jaminan mutu dan manajemen resiko 
f.  Pengukuran tanda - tanda Vital
g. Precaution untuk mencegah injury pada pasien
h. Kebutuhan Oksigenasi
i.  Kebutuhan cairan dan elektrolit
j.  Perawatan Luka
k. Pemberian obat dengan aman dan benar
l.  Pemberian darah dan produk darah dengan aman dan benar

2. PERAWAT KLINIK II ( BASIC II )
Perawat klinik II adalah jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan Asuhan Keperawatan HOLISTIC pada pasien secara mandiri dan mengelola pasien secara TIM serta memperoleh bimbingan untuk penangananmasalah lanjut/kompleks . 

Indikatornya adalah : 
a. Konsep Perawatan Profesional Bagi Perawat Unit Endoskopi
b. Etika Kerja dan Aspek Legal di Unit Endoskopi
3  Sejarah Unit Endoskopi 
a. sejarah Endoskopi
b. Level Kompetensi perawat Endoskopi
4. Pengenalan dasar unit Endoskopi
a. Konsep administrasi layanan Unit Endoskopi
b. Standart Peralatan Unit endoskopi
5. Struktur & Anatomi alat Endoskopi GI beserta Aksesorisnya
6. Standart Pemelirahaan Alat Endoskopi GI beserta Aksesorisnya ( Scope & Troubleshouting )
7. Pengendalian Infeksi di Unit Endoskopi
a. Penggunaan APD
b. Konsep Pengelolaan DTT
c. Standart Resprosesing Alat
d. Teknik Aseptik dan Antiseptik 
8. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
9. Konsep Caring pada Tindakan Endoskopi
10. Manajemen Airway pada tindakan Endoskopi GI
11. Manajemen Relaksasi pada tindakan Endoskopi GI
12. Asuhan Keperawatan pada Tindakan Endoskopi Diagnostic Pra - Intra - Pasca  :
a. EGD
b. Kolonoskopi 
c. Biopsi dan pengelolaan specimen
d. LVE 
e. STE
13 . Sedasi ringan pada tindakan Endoskopi GI
14.  Patient Safety di Unit Endoskopi
15.  Penanggulangan kegawatdaruratan pada Tindakan Endoskopi ( Reaksi Alergi , sesak nafas , Desaturasi ,Cyanosis ,perdarahan , Vagal Reflek )




3. PERAWAT KLINIK III ( INTERMEDIET ) 
Perawat Klinik III adalah jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan asuhan keperawatan komprehensif pada area spesifik dan mengelola unit keperawatan serta mengembangkan pelayanan keperawatan berdasarkan bukti ilmiah dan melaksanakan pembelajaran klinis . 

Indikator adalah :
1. Pengenalan Unit Endoskopi lanjutan ; 
a. Ketenagaan di ruan endoskopi
b. Alur pemeriksaan endoskopi diagnostic dan terapiutik
2. Asuhan Keperawatan pada pasien Polipectomy 
a. Resiko perdarahan : Resusitasi Cairan 
b. Nyeri : Manajemen Nyeri
c. Nutrisi : Pasca Polipectomy
3. Asuhan Keperawatan pasien dengan endoskopi Haemostatic :
a. Resiko perdarahan : Resusitasi Cairan 
b. Nyeri : Manajemen Nyeri
c. Nutrisi : Pasca Haemostasis perendoskopi
4. Asuhan Keperawatan pasien dengan Hemoklip 
a. Resiko perdarahan : Resusitasi Cairan 
b. Nyeri : Manajemen Nyeri
c. Nutrisi : Pasca Hemoklip
5. Asuhan Keperawatan pasien dengan Ekstraksi Benda Asing 
a. Resiko perdarahan : Resusitasi Cairan 
b. Nyeri : Manajemen Nyeri
6. Asuhan Keperawatan pasien dengan endoskopi pemasangan NGT / NJFT / Flocare dengan kasus penyulit Aspirasi : Airway Management

4. PERAWAT KLINIK IV ( ADVANCE )
Perawat klinik IV adalah jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan asuhan keperawatan pada masalah pasien yang kompleks di area spesialistik dengan pendekatan tata  kelola klinis secara interdisiplin ,multidisilpin, melakukan riset untuk mengembangkan praktek keperawatan serta mengembangkan pembelajaran klinis . 

Indikatornya adalah :
Memiliki salah satu sertifikat kompetensi : 

a. Asuhan Keperawatan pasien dengan prosedur Pre , Intra dan Post ERCP 
b. Asuhan Keperawatan pasien dengan prosedur Pre , Intra dan Post Enteroskopi Double Ballon 
c. Asuhan Keperawatan pasien dengan prosedur Pre , Intra dan Post Injeksi Hystoacryl
d. Asuhan Keperawatan pasien dengan prosedur Pre , Intra dan Post EUS Diagnostik & Terapi
e. Asuhan Keperawatan pasien dengan prosedur Pre , Intra dan Post Dilatasi Esofagus 




5 . PERAWAT KLINIK V 
Adalah jenjang PK dengn kemapuan memberikan konsultasi klinis keperawatan pada area spesialistik,melakukan tatakelola klinik secara transdisiplin ,melakukan riset klinik untuk pengembangan praktik ,profesi dan kependidikan keperawatan .

Indikatornya adalah : 

a. Menguasai  kompetensi sampai advance ( minimal 2 Kompetensi )
b. Aktif melakukan penelitian dibidang endoskopi minimal 3 tahun sekali.


Tenaga perawat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem para profesional pemberi asuhan layanan kesehatan. Dengan adanya regulasi mengenai pengembangan jenjang karir profesional perawat diharapkan dapat: (1) meningkatkan moral kerja dan mengurangi kebuntuan karir (dead end job/career); (2) menurunkan jumlah perawat yang keluar dari pekerjaannya (turn over); (3) menata sistem promosi berdasarkan persyaratan dan kriteria yang telah ditetapkan sehingga mobilitas karir berfungsi dengan baik dan benar; (4)  meningkatkan profesionalisme perawat yang mampu memberikan asuhan keperawatan yang aman, efektif dan efisien; dan (5)  meningkatkan kepuasan individu perawat terhadap bidang kerja profesi yang ditekuninya.

Lihat juga :Pengembangan Jenjang Karir Profesional Perawat Klinis
http://www.depkes.go.id/index.php?act=regulation&pgnumber=0&txtKeyword=jenjang%20karir&type=001,002,007,006,004,003&year=2017


Repost :  Hari Yustino , Amd.Kep / Unit Endoskopi RS Darmo Surabaya
Sumber : Pedoman Nasional Kompetensi dan Jenjang karir Perawat Endoskopi Gastrointestinal Indonesia dan PMK NO 40 tahun 2017 .


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasus Endoskopi : Fistula Rectovesica urinaria DD : Divertikulitis Colon

APAKAH AMAN MENGGUNAKAN GARAM INGGRIS UNTUK PERSIAPAN KOLONOSKOPI

Sterilisasi dan Desinfeksi Alat Endoskopi ( Endoscopy Patient Safety )